APLIKASI TEORI VIRGINIA HENDERSON PADA KASUS
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Berikut ini
contoh aplikasi teori Henderson dalam kasus donasi organ tubuh pasien yang
mengalami penurunan
kesadaran akibat penumpukan kadar
ureum di otak dan akan dilakukan
transplantasi ginjal. Aplikasi pada
masing-masing komponen yang dikemukakan oleh Henderson akan dibahas sebagai berikut :
KEBUTUHAN YANG
PERTAMA YAITU BERNAFAS SECARA NORMAL. JIKA DITEMUKAN SUATU KETIDAKMAMPUAN
PASIEN UNTUK BERNAFAS HARUS SEGERA DIINTUBASI DAN DIBERIKAN VENTILASI UNTUK
MENCEGAH KERUSAKAN ORGAN. KOMPONEN
BERIKUTNYA YAITU MAKAN DAN MINUM. Pada kasus dimana pasien mengalami
penurunan kesadaran, perawat harus segara
menyadari kebutuhan cairan dan nutrisi
untuk menjamin kelangsungan transportasi darah, pemberian nutrisi, dan pemberan obat.
Jika nutrisi dan cairan tidak
bisa masuk maka akan terjadi instablitas metabolik yang akan mengakibatkan stress pada
organ. Dalam jurnal tentang
donor organ oleh Nicely dan
Delariodi sebutkan bahwa
konsep Handerson
membantu klien untuk makan dan minum
diperluas dengan cara mempertahankan
pasien dalam kondisi normovolemia
untuk mendukung fungsi organ yang adekuat (Delario,
N. a. 2011).
KOMPONEN YANG
KETIGA YAITU ELIMINASI. DALAM SUATU TRAUMA KEPALA PADA KONDISI GAWAT DARURAT
MENURUT DELARIO (2011) JIKA TERDAPAT GANGGUAN PADA
FUNGSI OTAK MAKA AKAN TERJADI PENURUNAN PRODUKSI HORMONE ANTIDIURETIK YANG PADA AKHIRNYA AKAN
BERDAMPAK PADA PENURUNAN OUTPUT URIN, DIABETES INSIPIDUS DAN KELAINAN LAINNYA. Organ ginjal merupakan organ yang sensitif akan perubahan
ini. Melihat kondisi ini perawat harus
dapa tberinisiatif dan menyarankan untuk segera memberikan intervensi untuk memonitor output urin
secara berkala.
KOMPONEN
BERIKUTNYA YAITU POSISI YANG NYAMAN, ISTIRAHAT DAN TIDUR. Jika seseorang dalam
kondisi tidak sadar atau koma perawat dalam tindakan mandirinya harus memberikan perubahan
posisi scara berkala untuk menghindari ulkus dekubitus, infiltrasi paru-paru dan pneumonia.
KOMPONEN
BERIKUTNYA YAITU BERPAKAIAN.KONSEP
INI BERARTI BAHWA
KLIEN MAMPU BERPAKAIAN
DENGAN TEPAT.Pada kasus kematian otak
yang akan donor organ atau pada orang yang tidak sadar, pemberian selimut
yang tepat harus
tetap dijaga. Pada organ yang akan didonorkan harus ditutupi dan
dihormati selayaknya orang yang mendonorkan
organnya (Delario, N. a. 2011).
KOMPONEN
BERIKUTNYA YAITU MENJAUHI LINGKUNGAN YANG
BERBAHAYA DAN MENGHINDARI
MELUKAI ORANG LAIN. Sebelum
melakukan donor, harus dites terlebih dahulu
kecocokan organ antara organ pendonor
dan resipien untukmenjamin
kemananan proses transplantasi. Perawat
juga harus bertanggung
jawab untuk melindungi
klien dari bahaya
karena alat - alat
yang dipasang untuk
mempertahankan kehidupan organ yang akan
didonorkan (Delario, N. a. 2011).
MEMPERTAHANKAN
SUHU TUBUH DALAM
RENTANG NORMAL DENGAN MENGENAKAN BAJU DAN MEMODIFIKASI LINGKUNGAN ADALAH KOMPONEN BERIKUTNYA
DARI KONSEP HENDERSON.
Pada klien dengan
gangguan pada otak akan
terjadi gangguan hipotalamus sebagai pengatur suhu tubuh, akibatnya tubuh
dapat mengalami hipotermi
atau hipertermi. Jika terjadi
hipertermi maka akan terjadi
peningkatan metabolism dan peningkatan kebutuhan
oksigen. Sedangkan jika terjadi hipotermi
maka akan terjadi
gangguan pengiriman oksigen ke jaringan dan
dapat menyebabkan kerusakan
organ. Pada perawatan
trauma,maka tugas
perawat adalah memberikan perawatan
penghangatan atau pendinginan jika
pasien tidak bias
melakukan sendiri.Perawatan tersebut bias dilakukan dengan
pemberian selimut hangat atau lampu
jika pasien mengalami
hipotermi dan memberikan selimut
dingin atau ruangan
berpendingin jika pasien mengalami
hipertermi.
Komponen
berikutnya dari Henderson adalah melindungi INTEGUMENT. AKTIVITAS INI MEMBER KESEMPATAN
PADA PERAWAT UNTUK
BERINTERAKSI DALAM MEMBERIKAN EDUKASI
BAGAIMANA CARA MEMANDIKAN, PERAWATAN PADA KULIT
ATAU MEMBERSIHKAN TUBUH
DENGAN TETAP MENGHORMATI
PRIVASI KLIEN. Pada pasien yang tidak sadar perawat dapat
melibatkan keluarga untuk dapat memandikan
klien atau melakukan
perawatan kulit pada klien
dengan tetap didampingi
oleh perawat.Selain itu
dengan perawatan kulit
dan memandikan pasien
maka juga dapat
mencegah infeksi.
Komponen
selanjutnya adalah kebutuhan KOMUNIKASI dengan yang lain. PERAWAT HARUS
MEMBANTU PASIEN DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN YANG LAIN DALAM MENGEKSPRESIKAN
EMOSI, KEBUTUHAN, KETAKUTAN, DAN PENDAPAT. Komunikasi adalah komponen yang
penting dalam dalam kehidupan sehari-hari.Perawat harus mengkomunikasikan
kepada pasien untuk menenangkan dan menentramkan hati pasien, menjelaskan
prosedur, menjelaskan segala sesuatu yang sedang terjadi, dan memberikan
kenyamanan bagi pasien.Aplikasi komponen ini pada saat memfasilitasi donasi
organ adalah dengan memberikan informasi dengan sejelas-jelasnya tentang
kematian otak dan donor organ agar keluarga pasien dapat memberikan keputusan
persetujuan atau penolakan terhadap tindakan donasi organ berdasarkan
pengetahuan atau informasi yang telah didapat. Aplikasi dari komponen ini dapat
menghindarkan dari kesalahpahaman terhadap tindakan atau tuntutan dikemudian
hari.
KOMPONEN
SELANJUTNYA ADALAH BERIBADAH SESUAI DENGAN KEYAKINAN SESEORANG. APLIKASI
KOMPONEN INI BISA DILAKUKAN DENGAN MEMFASILITASI INDIVIDU YANG DALAM KONDISI
TERMINAL UNTUK DIDAMPINGI OLEH PEMUKA AGAMA SESUAI DENGAN KEYAKINANNYA. Dalam
prosedur donasi organ ini, perawat dapat memfasilitasi keluarga donor dalam
menghadapi kenyataan. Keluarga pasien dibantu dalam mengekpresikan perasaan
berduka dan kehilangan. Beberapa agama juga telah memberikan dukungan terhadap
tindakan donasi organ, karena dengan tindakan tersebut dapat meningkatkan
derajat atau kualitas hidup individu yang lain.
KOMPONEN
SELANJUTNYA ADALAH KEBUTUHAN BERMAIN DAN REKREASI. APLIKASI KONSEP INI DALAM
KASUS DONASI ORGAN ADALAH BAGAIMANA SEORANG PERAWAT DAPAT MEMBERIKAN KEBUTUHAN
REKREASI PADA KELUARGA PASIEN YANG ANGGOTA KELUARGANYA MENJADI DONOR ORGAN.
Fasilitasi kebutuhan keluarga dengan membantu keluarga untuk dapat menerima
prosedur yang dilakukan terhadap pasien.
Komponen
terakhir adalah aplikasi belajar MENGETAHUI DAN MEMUASKAN RASA PENASARAN
INDIVIDU. UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN TERSEBUT, SEORANG PERAWAT BERTUGAS UNTUK
MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA PASIEN TENTANG APA YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PASIEN
DAN APA YANG PASIEN INGIN TAHU SEBATAS KEMAMPUAN, WEWENANG, DAN KEILMUAN
PERAWAT. Aplikasi komponen ini pada kasus donasi organ sangat penting sekali,
karena banyak sekali yang ingin diketahui oleh pasien sebagai donor (jika
pasien mengetahui tindakan yang akan dilakukan) dan keluarga sebagai orang yang
memeiliki ikatan emosional dan genetik dengan pasien. Dengan adanya
pembelajaran kepada individu sebagai pasien atau keluarga, akan memberikan
pengetahuan dan pemahaman yang menentukan pasien dalam pengambilan keputusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar